
Dr. Robi Nurhadi (lahir 6 Juni 1978 ) adalah seorang Philosophy of Doctor (PhD) dari Center for History, Politic and Strategy, Faculty Science and Humanities, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) yang mengajar pada Jurusan Hubungan Internasional (sejak 2003) dan Magister Ilmu Politik (sejak 2019), Universitas Nasional. Sejak tahun 2007, keahliannya dalam bidang politik dan pemerintahan digunakan di berbagai lembaga pemerintahan, seperti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta (2007-2017), Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (2008-2012), Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (2014-2016), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (2014-2016), Tim Penjamim Kualitas Reformasi Birokrasi Nasional di bawah Wakil Presiden Republik Indonesia (2014-2019), Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (2019) dan Kemenko Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (2012), serta di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (2022-2024).
Robi Nurhadi pernah menjadi chairman pada International Seminar on Commemoration of the Golden Jubilee of the 1955 Asian-African Conference pada April 2005 di Kampus Universitas Nasional bekerjasama dengan Direktorat Diplomasi Publik, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia yang dihadiri oleh puluhan Duta Besar dari berbagai negara. Pertemuan ini merupakan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika di Bandung yang melahirkan Declaration on the New Asian-African Strategic Partnership (NAASP). Ia juga pernah menjadi chairman pada The Jakarta International Islamic Conference (JAIIC), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta tahun 2016, yang dihadiri oleh para mufti dan ulama dari 19 negara, yang dilanjutkan dengan konferensi tindaklanjut bersama Darul Fatwa, Islamic High Council of Australia di New South Wales. Pada tahun 2024, ia memimpin The 1st International Conference on Global Issue dengan mengangkat tema “The Future of Asia: Preparing for Global Leadership” yang diselenggarakan secara hybrid di Kampus Universitas Nasional, Jakarta.
Robi Nurhadi juga seorang pegiat sosial yang memberikan perhatiannya pada pendidikan anak usia dini di TK Madani Kids dan para penghafal al-Qur’an di Rumah Tahfid Pesantren Madani. Dukungannya pada peningkatan kesejahteraan nelayan, ia lakukan dengan aktif di Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) sejak tahun 2012 hingga sekarang. Perjuangannya tersebut dilakukan melalui Induk Koperasi Nelayan (INKONELI) dan Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN).
Santri yang pernah mondok di pesantren-pesantren Tasikmalaya Jawa Barat, dan Wonosobo Jawa Tengah ini juga berkiprah di Lakpesdam Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini pernah menjadi dosen tamu di Department of Administrative Studies and Politics, Faculty of Economics and Administration, Universiti Malaya. Ia berpengalaman dalam penelitian di Kasus Selatan Thailand (2007), Perbatasan Negara (2008), Kasus Mbah Priok (2010), Strategi Indonesia-Malaysia Dalam Kontra Terorisme (2012), Perang Rusia-Ukraina (2022).
Ia menjadi Koordinator Sahabat Anies Internasional (SAI) di bawah ABRI-1. Setelah menggagas Pertemuan 27 April 2024 yang melahirkan “Gerakan Perubahan Lima Pilar”, Dr. Robi Nurhadi kemudian menjabat sebagai Presiden Partai Perubahan pada tahun 2024. Dalam ikhtiar menyempurnakan gerakannya setelah terjadi dinamika eksternal dan internal, ia menggelar Focus Group Discussion bertema “Menata Perubahan Baru di Indonesia” pada 17 April 2025 di Jakarta, yang dilanjutkan dengan Pra Kongres Perubahan pada 2 Mei 2025.
Pada Kongres Perubahan yang digelar pada 11 Mei 2025 di Jakarta,.yang diikuti berbagai kelompok masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia secara luring, dan perwakilan warga negara Indonesia di luar negeri secara daring, dideklarasikan Partai Perubahan Baru (www.partaiperubahanbaru.com) dan ia terpilih sebagai Ketua Umumnya.